Metode SDLC
3 Metode SDLC
Metode WaterfallMetode waterfall adalah metode kerja yang menekankan fase-fase yang berurutan dan sistematis. Disebut waterfall karena proses mengalir satu arah “ke bawah” seperti air terjun. Metode waterfall ini harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan tahap yang ada.
Metode agile adalah metode yang fleksibel di mana pengembangan dilakukan dalam jangka pendek. Namun diperlukan adaptasi yang cepat dari developer terhadap perubahan dalam bentuk apa pun.
Kelebihan metode warterfall:
- Memiliki proses yang terurut, sehingga pengerjaan dapat terjadwal dengan baik dan mudah.
- Cocok untuk sistem dengan kompleksitas rendah (predictable).
- Setiap proses yang dilakukan tidak dapat saling tumpah tindih
Kekurangan metode waterfall:
- Waktu pengerjaan relatif lebih lama, karena harus menunggu tahap sebelumnya selesai.
- Biaya yang dibutuhkan lebih mahal karena waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih lama
- Model waterfall ini kurang cocok untuk pengembangan proyek yang memiliki kompleksitas tinggi.
Metode Agile
Metode agile adalah metode yang fleksibel di mana pengembangan dilakukan dalam jangka pendek. Namun diperlukan adaptasi yang cepat dari developer terhadap perubahan dalam bentuk apa pun.
Kelebihan metode agile:
- Perubahan dapat dengan cepat ditangani.
- Proses pengembangan perangkat lunak membutuhkan waktu yang relatif cepat dan tidak memerlukan sumber daya yang besar.
- Klien dapat memberikan feedback kepada pengembang dalam proses pembuatan program.
Kekurangan metode agile:
- Metode ini kurang sesuai dengan tim yang besar (lebih dari 20 orang).
- Tim harus selalu siap, karena perubahan dapat terjadi kapan saja.
- Metode ini kurang cocok untuk tim yang berkomitmen untuk menyelesaikan proyek bersama-sama.
Metode Fountain
Metode fountain adalah perbaikan dari metode waterfall, di mana jenis tahapan masih sama. Namun beberapa jenis tahapan boleh didahulukan atau dilewati, tetapi ada tahapan yang tidak bisa dilewati, contohnya seperti kamu memerlukan design sebelum melakukan implementasi, jika hal tersebut dilewati maka akan ada tumpang tindih.
- Memiliki proses yang terurut, sehingga pengerjaan dapat terjadwal dengan baik dan mudah.
- Cocok untuk sistem dengan kompleksitas rendah (predictable).
- Dapat melewati atau mendahulukan beberapa tahapan .
- Setiap proses yang dilakukan tidak dapat saling tumpah tindih.
Kekurangan metode fountain:
- Waktu pengerjaan relatif lebih lama, karena harus menunggu tahap sebelumnya selesai.
- Biaya yang dibutuhkan lebih mahal karena waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih lama.
- Model fountain ini kurang cocok untuk pengembangan proyek yang memiliki kompleksitas tinggi.
Karena metode fountain ini adalah perbaikan dari metode waterfall, maka metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang mirip dengan metode waterfall.
gg
BalasHapusoke
Hapus